Cari Askep di Sini Tempatnya

ASUHAN KEPERAWATAN

Thursday, September 3, 2009 ·

Asuhan Keperawatan Pasien Aritmia

Pengkajian
  1. Riwayat penyakit
  2. Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi.
  3. Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.
  4. Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan untuk terjadinya intoksikasi.
  5. Kondisi psikososial


Pemeriksaan Fisik
  • Aktivitas : kelelahan umum
  • Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menruun bila curah jantung menurun berat.
  • Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut, menolak,marah, gelisah, menangis.
  • Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit.
  • Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
  • Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah.
  • Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
  • Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.





Asuhan Keperawatan Sifilis



Pengkajian
  1. Pemeriksaan fisik
    • Keadaan umum
    • Kesadaran, status gizi, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi
  2. Pemeriksaan sistemik
    Kepala (mata, hidung, telinga, gigi & mulut), leher (terdapat perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia, ekstremitas atas dan bawah.
  3. Pemeriksaan penunjang
    Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin, GDS, analisa urin, darah rutin)


Diagnosa Keperawatan yang Muncul
  1. Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan
  2. Hipertermi b.d proses infeksi
  3. Cemas b.d proses penyakit


Diagnosa Keperawatan 1. :
Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan

Tujuan :
Nyeri klien hilang dan kenyamanan terpenuhi

Kriteria Hasil :
  • Nyeri klien berkurang
  • Ekspresi wajah klien tidak kesakitan
  • Keluhan klien berkurang

Intervensi :
  • Kaji riwayat nyeri dan respon terhadap nyeri
  • Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi nyeri dan jelaskan tentang teknik mengurangi nyeri dan penyebab nyeri
  • Ciptakan lingkungan yang nyaman (mengganti alat tenun)
  • Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan
  • Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgeti






Asuhan Keperawatan Osteomielitis
A. Pengkajian
  1. Riwayat keperawatan
    • Identifikasi awitan gejala akut : nyeri akut, pembangkakan, eritma, demam atau keluarnya pus dari sinus disertai nyeri, pembengkakan dan demam.
    • Kaji faktor resiko : Lansia, DM, terapi kortikosteroid jangka panjang, cedera, infeksi dan riwayat bedah ortopedi sebelumnya.
    • Hal-hal yang dikaji meliputi umur, pernah tidaknya trauma, luka terbuka, tindakan operasi khususnya operasi tulang, dan terapi radiasi. Faktor-faktor tersebut adalah sumber potensial terjadinya infeksi.
  2. Pemeriksaan fisik
    Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek sistemik menunjukkan adanya demam biasanya diatas 380, takhikardi, irritable, lemah bengkak, nyeri, maupun eritema.
  3. Riwayat psikososial
    Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir infeksinya tidak dapat sembuh, takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di rumah sakit sehingga perawat perlu mengfkaji perubahan-perubahan kehidupan khususnya hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.
  4. Pemeriksaan diagnostik
    Hasil laboratorium menunjukan adanya leukositosis dan laju endap darah meningkat. 50% pasien yang mengalami infeksi hematogen secara dini adanya osteomielitis maka dilakukan scanning tulang. Selain itu dapat pula dengan biopsi tulang atau MRI.


B. Diagnosa Keperawatan yang Muncul
  1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan.
  2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan beban berat badan.
  3. Resiko terhadap perluasan infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang.
  4. Kurang pengetahuan tentang program pengobatan.

0 komentar:

Daftar Blog Teman